Lesson Study model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif
Pengertian Lesson Study
Lesson
Study yaitu suatu model pembinaan
profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan
berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual
learning untuk membangun komunitas belajar.
Lesson Study bukan metoda atau strategipembelajaran tetapi
kegiatan Lesson Study dapat menerapkan berbagaimetoda/strategi
pembelajaran yang sesuai dengan situasi, kondisi, danpermasalahan yang dihadapi
guru.Lesson study dapat dilakukan oleh sejumlah guru dan pakar
pembelajaran yang mencakup 3 (tiga) tahap kegiatan, yaitu perencanaan
(planning), implementasi (action) pembelajaran dan observasi serta refleksi
(reflection) terhadap perencanaan dan implementasi pembelajaran tersebut, dalam
rangka meningkatkan kualitas pembelajaran.
Lesson Study pada dasarnya adalah salah satu bentuk kegiatan
pengembangan profesional guru yang bercirikan guru membuka pelajaran yang
dikelolanya untuk guru sejawat lainnya sebagai observer, sehingga memungkinkan
guru-guru dapat membagi pengalaman pembelajaran dengan sejawatnya. Lesson study yang dilaksanakan tersebut terdiri
atas 3 tahap pokok, yakni:
- Merencanakan pembelajaran dengan penggalian akademis pada topik dan alat-alat pembelajaran yang digunakan, yang selanjutnya disebut tahap Plan.
- Melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada rencana pembelajaran dan alat-alat yang disediakan, serta mengundang rekan-rekan sejawat untuk mengamati. Kegiatan ini disebut tahap Do.
- Melaksanakan refleksi melalui berbagai pendapat/tanggapan dan diskusi bersama pengamat/observer. Kegiatan ini disebut tahap See.
a) Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah yang ada di
kelas yang akan digunakan untuk kegiatan lesson study dan perencanaan
alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah dalam rangka perencanaan
pemecahan masalah tersebut berkaitan dengan pokok bahasan (materi pelajaran)
yang relevan dengan kelas dan jadwal pelajaran, karakteristik siswa dan suasana
kelas, metode/pendekatan pembelajaran, media, alat peraga, dan evaluasi proses
dan hasil belajar. Dari hasil identifikasi tersebut didiskusikan (dalam kelompok
lesson study) tentang pemilihan materi pembelajaran, pemilihan metode dan media
yang sesuai dengan karakteristik siswa, serta jenis evaluasi yang akan
digunakan. Pada saat diskusi, akan muncul pendapat dan sumbang saran dari para
guru dan pakar dalam kelompok tersebut untuk menetapkan pilihan yang akan
diterapkan. Pada tahap ini, pakar dapat mengemukakan hal-hal penting/baru yang
perlu diketahui dan diterapkan oleh para guru, seperti pendekatan pembelajaran
konstruktif, pendekatan pembelajaran yang memandirikan belajar siswa,
pembelajaran kontekstual, pengembangan life skill, Realistic Mathematics
Education, pemutakhiran materi ajar, atau lainnya yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan dalam pemilihan tersebut. Hal yang penting pula untuk didiskusikan
adalah penyusunan lembar observasi, terutama penentuan aspek-aspek yang perlu
diperhatikan dalam suatu proses pembelajaran dan indikator-indikatornya,
terutama dilihat dari segi tingkah laku siswa. Aspek-aspek proses pembelajaran
dan indikator-indikator itu disusun berdasarkan perangkat pembelajaran yang
dibuat serta kompetensi dasar yang ditetapkan untuk dimiliki siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran.
Dari hasil identifikasi masalah dan diskusi perencanaan
pemecahannya, selanjutnya disusun dan dikemas dalam suatu perangkat
pembelajaran yang terdiri atas :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran (Teaching Guide)
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
d. Media atau alat peraga pembelajaran
e. Instrumen penilaian proses dan hasil
pembelajaran.
f. Lembar observasi pembelajaran.
Penyusunan perangkat pembelajaran ini dapat dilakukan oleh
seorang guru atau beberapa orang guru atas dasar kesepakatan tentang
aspek-aspek pembelajaran yang direncanakan sebagai hasil dari diskusi.Hasil
penyusunan perangkat pembelajaran tersebut perlu dikonsultasikan dengan dosen
atau guru yang dipandang pakar dalam kelompoknya untuk disempurnakan.
Perencanaan itu dapat juga diatur sebaliknya, yaitu seorang
atau beberapa orang guru yang ditunjuk dalam kelompok mengidentifikasi
permasalahan dan membuat perencanaan pemecahannya yang berupa
perangkat-perangkat pembelajaran untuk suatu pokok bahasan dalam suatu mata
pelajaran yang telah ditetapkan dalam kelompok.Selanjutnya, hasil identifikasi
masalah dan perangkat pembelajaran tersebut didiskusikan untuk disempurnakan.
b) Implementasi dan Observasi
Pada tahap ini seorang guru yang telah ditunjuk (disepakati)
oleh kelompoknya, melakukan implementasi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang telah disusun tersebut, di kelas. Pakar dan guru lain melakukan observasi
dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan dan perangkat lain
yang diperlukan. Para observer ini mencatat hal-hal positif dan negatif dalam proses
pembelajaran, terutama dilihat dari segi tingkah laku siswa. Selain itu (jika
memungkinkan), dilakukan rekaman video (audio visual) yang mengclose-up
kejadian-kejadian khusus (pada guru atau siswa) selama pelaksanaan
pembelajaran.Hasil rekaman ini berguna nantinya sebagai bukti autentik
kejadian-kejadian yang perlu didiskusikan dalam tahap refleksi atau pada
seminar hasil lesson study, di samping itu dapat digunakan sebagai bahan
diseminasi kepada khalayak yang lebih luas.
c. Refleksi
Selesai praktik pembelajaran, segera dilakukan refleksi.Pada
tahap refleksi ini, guru yang tampil dan para observer serta pakar mengadakan
diskusi tentang pembelajaran yang baru saja dilakukan.Diskusi ini dipimpin oleh
Kepala Sekolah, Koordinator kelompok, atau guru yang ditunjuk oleh
kelompok.Pertama guru yang melakukan implementasi rencana pembelajaran diberi
kesempatan untuk menyatakan kesan-kesannya selama melaksanakan pembelajaran,
baik terhadap dirinya maupun terhadap siswa yang dihadapi.
Selanjutnya observer (guru lain dan pakar) menyampaikan hasil
analisis data observasinya, terutama yang menyangkut kegiatan siswa selama
berlangsung pembelajaran yang disertai dengan pemutaran video hasil rekaman
pembelajaran. Selanjutnya, guru yang melakukan implementasi tersebut akan
memberikan tanggapan balik atas komentar para observer. Hal yang penting pula
dalam tahap refleksi ini adalah mempertimbangkan kembali rencana pembelajaran
yang telah disusun sebagai dasar untuk perbaikan rencana pembelajaran
berikutnya.Apakah rencana pembelajaran tersebut telah sesuai dan dapat
meningkatkan performance keaktifan belajar siswa. Jika belum ada kesesuaian,
hal-hal apa saja yang belum sesuai, metode pembelajarannya, materi dalam LKS,
media atau alat peraga, atau lainnya. Pertimbangan-pertimbangan ini digunakan
untuk perbaikan rencana pembelajaran selanjutnya.
Post a Comment