Gebyar Hardiknas 2019: Tekankan Literasi untuk Pembentukan Karakter Anak
Samarinda, Kemendikbud --- Literasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Jadi pengertian literasi tidak hanya sebatas melek huruf yaitu bisa menulis dan membaca. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadikan literasi sebagai sub tema kegiatan Gebyar Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019, yang diselenggarakan di 34 provinsi seluruh Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendidikan dan kebudayaan bisa dirasakan dan dinikmati melalui berbagai fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah,” demikian disampaikan Sekretaris Pengembangan Badan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud, Muhammad Abdul Khak, saat membuka Gebyar Hardiknas Provinsi Kalimantan Timur, di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, Sabtu (20/4/2019).
Dilanjutkan Abdul Khak, pendidikan menurut KBBI adalah proses mendidik, proses mengubah perilaku, dan proses mengubah tata cara berpikir seseorang sehingga mencapai pada titik tertentu. “Pada proses itu, sebenarnya ada aspek-aspek yang kadang-kadang kita lupakan yaitu bahwa proses itu tidak bisa dilihat secara langsung hasilnya pada saat ini. Artinya, Bapak dan Ibu yang bergerak di dunia pendidikan itu akan menghasilkan sesuatu untuk jangka waktu 10 tahun bahkan 40 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, Pemerintah mencanangkan tahun 2045 sebagai tahun generasi emas. Artinya, generasi 2045 adalah generasi yang sekarang kita persiapkan. Dengan demikian, apa yang sekarang kita lakukan bersama adalah dalam rangka tugas suci untuk menghadirkan Indonesia yang kuat dan maju,” ungkapnya.
Untuk mencapai hal tersebut, menurut Abdul Khak, maka tema pada gebyar Hardiknas tahun ini lebih ditekankan pada aspek literasi. Untuk itu, Kemendikbud mengundang seluruh penerbit buku supaya dapat mengadakan pameran buku di seluruh provinsi di Indonesia. Tujuannya adalah agar ketersediaan buku dan bacaan dapat merata di seluruh Indonesia “Kami juga berharap agar IKAPI dapat menghadirkan buku-buku murah supaya masyarakat bisa menikmati buku-buku murah itu, sehingga tingkat literasi masyarakat semakin meningkat, seiring sejalan dengan proses pembentukan karakter bangsa yang menjadi tugas utama Kemendikbud,” lanjut Abdul.
Disampaikan Abdul, Mendikbud berpesan agar watak atau karakter anak-anak dapat dibentuk dari sekarang. Salah satunya adalah dengan mengupayakan agar anak-anak rajin membaca. “Tentunya dengan terbiasa membaca nantinya terbiasa menulis. Proses literasi baca tulis dilanjutkan dengan proses literasi yang lain: literasi digital, literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya, dan seterusnya, sehingga anak-anak pada 2045 bukan hanya sekedar semboyan generasi emas, melainkan anak-anak yang benar-benar karakternya kuat, kemampuannya tinggi dan menjadi warga dunia yang kompeten,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Meiliana, dalam sambutannya, mengatakan bahwa upaya menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan sangat sejalan dengan visi dan misi pembangunan Provinsi Kalimantan Timur yang tertuang dalam RPJMD 2023 dengan visi Berani Untuk Kalimantan Timur yang Berdaulat, dengan misi utama terkait pendidikan adalah Berdaulat dalam Pembangunan SDM yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, terutama bagi perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam merealisasikan visi dan misinya akan melakukan reformasi pendidikan dengan cara-cara inovatif untuk menghasilkan inovasi yang berdaya saing. Begitu pula dengan reformasi di bidang kebudayaan sehingga Kalimantan Timur ke depan akan menjadi masyarakat yang cerdas dan berbudaya dengan akhlak mulia,” katanya.
Dilanjutkan Meiliana, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi LPMP Kalimantan Timur yang bersama pihak terkait menggelar Gebyar Hardiknas 2019. “Inilah momentum terbaik bagi kita bersama untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan. Proses reformasi pendidikan tidak mungkin dijalankan oleh Pemerintah saja melainkan kerja sama antar institusi pendidikan, institusi riset, berbagai unit pemerintahan lainnya, sektor industri, swasta serta para pemangku kepentingan lainnya. Semua pihak harus dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara nyata dalam proses reformasi pendidikan dan kebudayaan agar menjadi inovatif dan kompetitif,” tutupnya.
Acara Gebyar Hardiknas 2019 di Provinsi Kalimantan merupakan kerja sama antara LPMP Kalimantan Timur, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas) Kalimantan Timur, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur.
Pada perhelatan ini diselenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya, pameran pendidikan, lomba marching band siswa TK, SD, dan SMP, lomba seni tradisional siswa SD, lomba baca puisi siswa SD, lomba baca puisi untuk guru, lomba majalah dinding (mading) bahasa dan sastra siswa SMA/SMK, lomba pidato siswa SMP, lomba cermat dan bersastra siswa SMP dan SMA, lomba mewarnai siswa TK, lomba menggambar siswa SD, lomba fotografi tingkat SMA/SMK, lomba mendongeng guru TK/PAUD, lomba tari kreasi siswa PAUD, dan pemutaran film.
Samarinda, 20 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 137/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa pendidikan dan kebudayaan bisa dirasakan dan dinikmati melalui berbagai fasilitas yang sudah diberikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah,” demikian disampaikan Sekretaris Pengembangan Badan Bahasa dan Perbukuan Kemendikbud, Muhammad Abdul Khak, saat membuka Gebyar Hardiknas Provinsi Kalimantan Timur, di kantor Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, Sabtu (20/4/2019).
Dilanjutkan Abdul Khak, pendidikan menurut KBBI adalah proses mendidik, proses mengubah perilaku, dan proses mengubah tata cara berpikir seseorang sehingga mencapai pada titik tertentu. “Pada proses itu, sebenarnya ada aspek-aspek yang kadang-kadang kita lupakan yaitu bahwa proses itu tidak bisa dilihat secara langsung hasilnya pada saat ini. Artinya, Bapak dan Ibu yang bergerak di dunia pendidikan itu akan menghasilkan sesuatu untuk jangka waktu 10 tahun bahkan 40 tahun yang akan datang. Oleh karena itu, Pemerintah mencanangkan tahun 2045 sebagai tahun generasi emas. Artinya, generasi 2045 adalah generasi yang sekarang kita persiapkan. Dengan demikian, apa yang sekarang kita lakukan bersama adalah dalam rangka tugas suci untuk menghadirkan Indonesia yang kuat dan maju,” ungkapnya.
Untuk mencapai hal tersebut, menurut Abdul Khak, maka tema pada gebyar Hardiknas tahun ini lebih ditekankan pada aspek literasi. Untuk itu, Kemendikbud mengundang seluruh penerbit buku supaya dapat mengadakan pameran buku di seluruh provinsi di Indonesia. Tujuannya adalah agar ketersediaan buku dan bacaan dapat merata di seluruh Indonesia “Kami juga berharap agar IKAPI dapat menghadirkan buku-buku murah supaya masyarakat bisa menikmati buku-buku murah itu, sehingga tingkat literasi masyarakat semakin meningkat, seiring sejalan dengan proses pembentukan karakter bangsa yang menjadi tugas utama Kemendikbud,” lanjut Abdul.
Disampaikan Abdul, Mendikbud berpesan agar watak atau karakter anak-anak dapat dibentuk dari sekarang. Salah satunya adalah dengan mengupayakan agar anak-anak rajin membaca. “Tentunya dengan terbiasa membaca nantinya terbiasa menulis. Proses literasi baca tulis dilanjutkan dengan proses literasi yang lain: literasi digital, literasi numerasi, literasi finansial, literasi budaya, dan seterusnya, sehingga anak-anak pada 2045 bukan hanya sekedar semboyan generasi emas, melainkan anak-anak yang benar-benar karakternya kuat, kemampuannya tinggi dan menjadi warga dunia yang kompeten,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Meiliana, dalam sambutannya, mengatakan bahwa upaya menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan sangat sejalan dengan visi dan misi pembangunan Provinsi Kalimantan Timur yang tertuang dalam RPJMD 2023 dengan visi Berani Untuk Kalimantan Timur yang Berdaulat, dengan misi utama terkait pendidikan adalah Berdaulat dalam Pembangunan SDM yang Berakhlak Mulia dan Berdaya Saing, terutama bagi perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam merealisasikan visi dan misinya akan melakukan reformasi pendidikan dengan cara-cara inovatif untuk menghasilkan inovasi yang berdaya saing. Begitu pula dengan reformasi di bidang kebudayaan sehingga Kalimantan Timur ke depan akan menjadi masyarakat yang cerdas dan berbudaya dengan akhlak mulia,” katanya.
Dilanjutkan Meiliana, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengapresiasi LPMP Kalimantan Timur yang bersama pihak terkait menggelar Gebyar Hardiknas 2019. “Inilah momentum terbaik bagi kita bersama untuk menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan. Proses reformasi pendidikan tidak mungkin dijalankan oleh Pemerintah saja melainkan kerja sama antar institusi pendidikan, institusi riset, berbagai unit pemerintahan lainnya, sektor industri, swasta serta para pemangku kepentingan lainnya. Semua pihak harus dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara nyata dalam proses reformasi pendidikan dan kebudayaan agar menjadi inovatif dan kompetitif,” tutupnya.
Acara Gebyar Hardiknas 2019 di Provinsi Kalimantan merupakan kerja sama antara LPMP Kalimantan Timur, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD Dikmas) Kalimantan Timur, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kalimantan Timur.
Pada perhelatan ini diselenggarakan berbagai kegiatan, diantaranya, pameran pendidikan, lomba marching band siswa TK, SD, dan SMP, lomba seni tradisional siswa SD, lomba baca puisi siswa SD, lomba baca puisi untuk guru, lomba majalah dinding (mading) bahasa dan sastra siswa SMA/SMK, lomba pidato siswa SMP, lomba cermat dan bersastra siswa SMP dan SMA, lomba mewarnai siswa TK, lomba menggambar siswa SD, lomba fotografi tingkat SMA/SMK, lomba mendongeng guru TK/PAUD, lomba tari kreasi siswa PAUD, dan pemutaran film.
Samarinda, 20 April 2019
Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sumber : Siaran Pers BKLM, Nomor: 137/Sipres/A5.3/HM/IV/2019
Post a Comment